Minggu, 31 Juli 2011

Suasana seperti ada Papa dirumah.

Bissmillah. Dari tadi aku online sendirian depan PC. Bang iwang tidur, bang fadli kerja, kak niar kerja, mama keluar. Tapi dari tadi perasaan kaya ada yang nemenin gitu, eng... positif thinking aja. Tapi semakin lama, perasaan kok semakin gimanaaaa gitu.. Eh tiba tiba, inget papa.. MasyaAllah, apa papa dateng yaa? Ya Allah kalo bener perasaan seneng banget deh.. Di Facebook aku inget temen abang yang religius dan pernah ngasih link tentang video Papa ke Bang Iwang.
Aku bangunin abang, "Bang waktu itu temen abang pernah ngasih link youtube tentang papa kan ke abang? Minta dong" | "Cari aja di Facebook abang"
Oke, seinget aku temen abang ngasihnya udah lama banget. Gapapa lah aku liatin profil abang satu satu. Panjang banget, sampe bete tadi. Tapi perasaan mau liat besar bgt. Cape sih goyangin mousenya. Ah gapapa tetep digoyang. Alhamdulillah, akhirnya ketemu juga. Tautannya dikirim tanggal 12 Januari 2010 (3 Hari sebelum aku Milad) ini Linknya http://www.youtube.com/watch?v=4ANuduWaQEY&feature=related (Boleh Diliat) Allahu Akbar.. Air mata ngalir gitu aja tanpa permisi sewaktu aku liat wajah papa, sewaktu aku denger suara papa. Allahu Akbar.. Itu papaku, Itu dia papaku T_T
Paaaa, Mba Dian mau nerusin keinginan papa, tapi maaf ngga sesempurna papa :''
Aku cinta Papa! :)
Dan terasa banget siang ini ada papa disini. Papa, Mba Dian mau peluk papa. sedetik aja juga gpp kok pa :''

Kamis, 28 Juli 2011

Langgar itu saksi bisu :)

Namanya Farah Alfizah, dia adalah adik kelasku. Kami bersekolah di sekolah yang Minoritas Muslim. Aku sendiri adalah beragama diluar Agama Islam. Tapi kami sangat dekat. Farah duduk dibangku kelas 9.1, kelas 9 yang unggulan. Dan aku duduk dibangku kelas 10, sekolah kami ada SD SMP dan SMA. Kedekatan kami sungguh luar biasa, tidak jarang kami pergi berdua saja ke suatu tempat. Tidak jarang, aku menemaninya Beribadah di langgar sekolah. Tidak jarang aku sekedar mampir kerumahnya.

Farah adalah anak berkerudung yang pendiam, manis, lugu, pintar, aku pun belajar sedikit-sedikit tentang Agama Islam. Karena kedekatan kami, banyak hal yang aku tahu tentang dia, banyak hal yang dia tau tentang aku. Farah menyukai hal-hal yang berbau Islami, Farah menyukai warna perpaduan Hijau dan Putih. Farah pun tau aku suka hal-hal yang berbau Bali, Farah juga tau aku menyukai warna perpaduan Hitam dan Putih. Bahkan banyak kesamaan diantara kita, kita tidak suka Batagor, kita tidak suka Syomai, tapi kita suka minum Susu Ultra, bahkan kita suka dengan karakter kartun Tweety. Ah tidak penting.

Kelas sekolah habis sampai pukul 14.00, serentak semua kelas harus mengosongkan ruangan kelas kecuali ada beberapa siswa yang mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler.
Dari semasa kelas 7, Setiap pulang sekolah, Farah menyuruhku untuk cepat pulang, sedangkan setiap sepulang sekolah Farah selalu menghampiri Langgar padahal setahu aku, waktu Sholat Ashar bukan jam 14.00. Tapi yasudah, aku turuti kemauan adik kecilku itu hihi
Tapi, karena keterlambatannya untuk pulang, Farah sering kali mendapat teguran dari pihak sekolah. mungkin sudah 2 kali Farah ditegur karena pulang larut sore tanpa ada kegiatan yang jelas.
Aku tidak lupa mengingatkan juga tentang hal itu, tapi Farah selalu menjawab "aaa, kakak dan mereka itu ndak tau apa yang aku lakukan, yang Tau cuma aku dan Allah" yasudahlah! Tapi aku bingung, apa yang dilakukan Farah didalam Langgar itu? setiap aku tanya, hanya jawab seadanya yang tidak memuaskan.

Pada suatu hari, kesekian kalinya, Farah ditegur oleh keamanan sekolah karena keterlambatannya untuk keluar sekolah. bahkan, sekarang lebih serius, orang tua Farah diharapkan untuk datang kesekolah. Setelah ibu Farah selesai menghadap guru kelas Farah, aku dapati Farah dan ibunya di teras sekolah. Mata Farah merah berlinangan air mata, aku ingin menghampirinya, tapi aku lihat sepertinya mereka sedang berbicara serius. Tapi aku sedikit mendengar pembicaraan mereka.
"Kamu kenapa bohong sama Ibu?"
"Maaf ibu."
"Ibu percaya sama kamu nak, setiap kamu pulang terlambat alasanmu selalu macet diperjalanan. tapi nyatanya kamu pulang begitu sore dari sekolah."
"Iya ibu, maaf"
"Nak, jujur sama ibu. apa yang kamu lakukan disekolah?"
"Bu, aku hanya menghilangkan kesedihan yang ada dihati"

Hanya sekedar itu yang aku dengar.

20 Agustus 2010, aku mendapati berita buruk mengenai Farah. Selama ini Farah pandai menyimpan rahasia ini, sampai aku tidak mengetahuinya. Farah mengidap Kanker Darah sejak duduk dibangku kelas 7. Aku sakit, melihat Farah terbaring dirumah sakit. Aku sedih melihat adikku dari jendela rumah sakit. Ya Tuha, Farah seperti adik kandungku, jangan ambil dia. Dia adalah kesenanganku. Ya Tuhan.
Setelah menjalani perawatan beberapa bulan dirumah sakit, akhirnya Farah tiba didepan gerbang sekolah dan siap menjemput Ilmu. Aku senang melihat wajah bersihnya, wajah cantiknya tersenyum. Banyak yang menyambutnya hangat. Ya Tuhan, terimakasih sudah mendengarkan doaku.

Kami jalanin hari seperti biasa, kami seperti adik kakak kandung lho! menurut teman-teman.
Kami juga terlihat mirip, tapi aku akui Farah lebih cantik hihi

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi itu, aku dibangunkan dengan suara Handphone yang bergetar tengah malam. Vika teman Farah yang menelponku. ada apa ya? aku angkat dan terdengar suara yang keras, panik, dan aku dapati "Kak! Farah telah meninggal Dunia!" Ya Tuhan, jantungku rasanya copot, dadaku sesak, air keringatku mengucur deras, darahku terasa berhenti. Kenapa secepat ituu Ya Tuhan!
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pemakaman selesai, dan aku kembali kesekolah. Tangisan teman-teman seakan meledak, mereka kehilangan sosok putri cantik yang menawan. Ya Tuhan!
Beberapa jam jenazah dikuburkan, tapi rasa rindu ini sudah menghantui kami. Untuk mengenang Farah, kami selalu mengunjungi tempat Favorite Farah. Langgar. Tempat kecil itu adalah tempat yang dijadikan Farah pengaduan semua keluh kesahnya. Ya Tuhan kami rindu.

Setiap kami merindukannya, kami selalu mengunjungi Langgar itu. seakan-akan jiwa Farah berada di langgar itu. pada suatu hari, aku mencoba melihat-lihat apa saja yang berada didalam Langgar itu. dan aku temukan 1 Tas berwarna Hijau. lalu aku buka tas itu.
Tas itu berisi, 1 Al-Qur'an, 1 Buah Tempat Pensil dan 1 Buah Buku Diary berwarna Hijau muda.
Al-Qur'an itu, jelas aku tau. Pasti Farah sering membukanya. Tapi diary itu?
Dan akupun melihat beberapa lembar tulis tangan Farah.

Dear Allah.
Ya Allah, Ya Tuhanku. Ya Allah, Yang Maha Mengetahui. Ya Allah, Yang Maha Mengetahui Hati. Ya Allah,Yang Maha Segalanya. Engkau tau kebahagiaanku, Engkau tau kesedihanku, Engkau tau keadaanku, Engkau tau perasaanku, Engkau Tuhanku Yang Maha Mengatur hidupku. Aku yakin, skenario hidupku adalah yang terbaik bagi ku. Allah, aku tidak pandai bersyukur. Tapi aku tidak pandai mengeluh. Allah, Engkau titipkan penyakit ini ditubuhku. Aku yakin, ini jalanku. Ya Allah, turunkan obat untukku. Aamiin Allahumma Aamiin.



Dear Ibu.
Assalamu'alaikum Ibu. Ibu, ibu tau kan aku sayang ibu? Aku juga yakin kok, ibu pasti sayang aku kan? Ibu, maafin Ara yang selalu buat ibu sedih. maafin Ara yang selalu ngerepotin ibu. Ibu, Ara mau jadi anak terbaik yang ibu miliki. Ibu, Abang-abang Ara udah buat ibu kecewa. Ayah juga udah buat ibu kecewa. Dirumah Ara selalu denger tangisan Ibu, Ara bukan untuk ditangisin. Ara kuat kok! Ara nggak mau buat ibu kecewa.
Ibu, maafin Ara yang selalu pulang sore dan berbohong sama Ibu. Bu, aku ndak pernah cerita ke siapa siapa tentang ini. Ara mau jujur, setiap sepulang sekolah Ara ndak langsung pulang karena Ara selalu mampir ke Langgar ini. Ara setiap hari selalu menghafal Al-Qur'an ditempat ini. Ara ndak bisa menghafal Al-Qur'an dirumah karena Ayah dan Ibu selalu bertengkar. Abang abang juga berisik banget Bu dirumah, Ara jadi nggak konsen. Bu, Alhamdulillah Ara sudah hafal 21 Juz dari 30 Juz. Ibu senang kan? Sekarang Ibu sudah tau kan, dikemanakan aja waktu Ara? Ara manfaatkan sisa waktu Ara untuk menghafal Al-Qur'an Bu. Ara akan tidur tenang nanti kalau Ara sudah bisa menghafal Al-Qur'an Bu. Ara sayang Ibu, Ara sayang Ayah, Ara sayang abang. Ara mau melihat kalian dari kejauhan dengan keakuran kalian. Ara mohon Ibu.
Wassalamu'alaikum Ibu"


Aku hanya bisa menangis membacanya. Aku sangat kagum! Aku sangat kagum! Aku sangat kagum! Farah menggunakan sisa waktunya untuk menghafal Al-Qur'an. Ya Tuhan.
Aku segera berlari menuju wali kelas Farah dan Ibu Farah, dan menceritakannya. Mereka pun menangis membacanya.

Dari hatiku untuk Farah.
De, kamu mengajarkan aku segala kebaikan. De, kamu mengajarkan aku keikhlasan. De, kamu mengajarkan ketegaran. De, kamu mengajarkan aku ketabahan. De... kami bangga padamu. De, jadi lah Hamba Allah yang selalu kami kenang :')
Kami mencintai kamu! :)
Tenang dialam sana yaa. Amin! :)


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sedikit cerita dari Farah, Farah mengajarkan ketegaran, Farah mengajarkan ketabahan, Farah mengajarkan kebaikan. Farah memanfaatkan sisa waktunya untuk hal yang bermanfaat. Lalu kita? Apa yang sudah kita persiapkan untuk kehidupan kedua kita nanti?

Semoga Bermanfaat ^_^

28 July 2011 :)

Hari ini 5 Tahun 1 Harinya papa udah nggak ada disini, sedih banget, kangen banget yaa Allah. Tapi, Allah itu Maha Tahu, Maha Segalanya. Allah kirim mereka (baca: XII MMb) untuk hibur aku, tadi mereka ikut merasakan kehilangan yang aku rasakan. Mereka ikut larut dalam kerinduan yang amat sangat aku rasakan. Biasanya aku pergi kemakam Papah sendirian aja, cerita-cerita tentang masalah, cerita tentang "dia", cerita tentang banyak hal sama tanah yang ada Papah didalamnya. Tapi tadi, Allah mengizinkan temen-temen buat ikut ziarah kemakam Papah. MasyaAllah, nggak tau apa lagi ini rasanya, seneeeeng bangeeeet! Aku nggak malu nangis depan mereka, aku nggak malu ngomong sendiri sama makam, aku nggak malu cerita banyak tentang Papah sama mereka. karena mereka udah aku anggep keluargaku :'')
Pah, tadi temen-temen mba Dian dateng ziarah ketempat Papah. mba Dian tepatin janjikan? waktu itu mba Dian bilang mau kemakam Papah ajak temen-temen mba Dian, Alhamdulillah hari ini, mba Dian lunasin janji mba Dian. Papah pasti seneng kan? Mereka juga seneng mba Dian ajak ke tempat Papah.
Eng... tadi mba Dian nangis lagi Pah, maaf ya Pah mba Dian nggak tepatin janji buat nggak nangis lagi. mba Dian kangen banget sama Papah, jadinya nggak bisa tahan butir-butir cinta air mata hehehe :')
Photonya Papah selalu ada di bawah bantal mba Dian kok, nggak pernah lupa buat mba Dian bersihin juga :)
Maafin mba Dian ya Pah, mba Dian belum bisa jadi yang terbaik buat keluarga. tapi mba Dian tetep berusaha! :)
Oh iya, tadi mama juga nangis Pah pas tau kalo temen-temen mba Dian kemakam Papah hehehe

Yaa Allah.. Tempatkan Papahku ditempat yang terindah :') aamiin

Big Thanks yaa MultiMedia B :D

Kamis, 14 Juli 2011

Kalian tau aku menyayangi kalian? Kalian tau aku merindu kalian?

Dulu, aku hanya Dian yang lugu polos dan tidak mengerti apa-apa.. Tapi ada kalian yang mengajak aku untuk lebih paham..
Dulu, aku hanya Dian yang hanya duduk paling pinggir.. Tapi ada kalian yang mengajak aku bersama kalian..
Dulu, aku hanya Dian yang hanya diam dikelas, memperhatikan kalian yang asik melakukan aksi lucu kalian, kadang tertawa sendiri kalau ingat hal-hal itu.. Tapi ada kalian yang mengajak aku untuk aktif, karena kita akan 3 Tahun bersama..
Dulu, aku hanya Dian yang tidak mengerti banyak hal.. Tapi ada kalian yang mengajarkan aku banyak hal, kebersamaan, persahabatan, lelucon..
Dulu, aku hanya Dian yang ingin seperti kalian.. Tapi kalian menyadarkan aku, menjadi pribadi Dian itu mengasyikkan dan harus disyukuri..
Dulu, aku hanya Dian yang lemah dan setiap hari hanya memikirkan sakit.. Tapi ada kalian yang menjadikan aku bangkit..
Dulu, aku seperti partikel kecil dan kalian zat pengembang partikel tersebut..
Dulu, aku hanya Dian yang mau jika diajak.. Tapi ada kalian yang mengajarkan aku untuk selalu inisiatif dalam kebaikan..

Kalian tau aku menyayangi kalian? Kalian tau aku merindu kalian? Kalian tau aku ingin kita mau bersama lagi lagi dan lagi.. Lebay mungkin kalau kalian tau aku tulis ini sambil ingat masa masa indah kita dulu, dan nggak terasa keyboard penuh sama air mata!

Sekarang aku ngerasa cuma partikel besar yang sedang menyusut karena zat pengembang partikelnya sudah HABIS! untuk menjadi besar, aku butuh kalian!
Aku sayang kalian dan aku rindu kalian! :''''

Selasa, 12 Juli 2011

Pengusaha Sombong yang Berbakti.

Assalamualaikum. mau cerita sedikit tentang Pengusaha Sombong yang Berbakti. Yuk disimak!

aku seorang pengusaha kaya, yang selalu sibuk dengan jadwalku. aku belum menikah, banyak wanita yang mengejarku, tapi aku tolak. smua wanita yg mengejarku hnya melihat wajah dan hartaku. dulu aku tidak sehebat ini, aku selalu dihina. tapi sekarang aku punya semuanya. sekarang waktunya aku yang berkuasa. aku dikenal dengan atasan yang dingin sombong angkuh dan banyak kata2 yang tidak enak mereka berikan untukku. aku menyadarinya. semenjak aku bergelimang harta. aku berubah menjadi pribadi yang mereka tidak sukai.
seperti disinetron, aku mencari wanita yang benar mencintaiku apa adanya. tidak melihat wajah dan hartaku. tapi caraku tidak menggunakan cara murahan yang berpura2 menjadi si miskin. maaf, jika kata2ku tidak enak didengar. tapi begitulah aku. sampai tiba waktunya, ada karyawan baru. dia cantik, berkerudung, manis, ah sudah lah mungkin sama seperti wanita lainnya, aku tidak memperdulikan wanita itu, aku anggap dia hanya bawahanku. tapi, setelah 3 bulan kedepan ini menurut karyawan. karyawan itu bernama Syarfa, semenjak 3 bulan ia bekerja bnyak karyawan laki2 yg menyukainya. hal itu membuatku heran. ah tapi biarlah aku tidak perduli. sampai suatu waktu aku mendengar dari seorang karyawan, bahwa Syarfa selalu memperhatikan aku. aku biasa saja, karena aku rasa aku bisa mendapatkan yg lebih dari Syarfa. 2 tahun Syarfa bekerja aku pun dekat dengan dia. aku masih menganggap dia seperti wanita lain. anehnya aku merasa nyaman dekat dgn dia, dan yang lebih aneh lagi dia tidak ingin menjadi pacarku. sejak kpan ada wanita yang menolakku? dia menolakku dengan alasan "aku tidak ingin ada pendua Allah dihati ini" dengan jawaban itu aku merasa dia benar benar berbeda. MasyaAllah. dia tidak mau menjalin hubungan denganku dan tidak pernah menjalin hubungan tidak halal itu dengan siapapun. tidak pernah sebelumnya aku menemukan wanita seperti ini. tapi aku berjanji untuk melamarnya dan segera menikahinya. aku mencintainya. aku takut dia tidak sepertiku. tidak mencintaiku seperti aku mencintainya. ketika aku tanya dia hanya menjawab "jika kamu mencintai Allah, aku akan turut mencintai kamu." tidak pernah aku mendengar jawaban seindah itu. dan sekarang hatiku yakin. ada apa ini dengan hatiku?? aku dibuat tergila gila dengan gadis mungil berjilbab itu. ya Tuhan aku mencintainya? ya aku mencintainya. sampai suatu waktu semakin dekat dengan hari pernikahan kami. aku bertanya "mengapa kamu menerimaku? padahal aku org sombong, angkuh, dingin, tidak menghargai orang lain, dan banyak cemooh lain yang aku terima".. Syarfa menjawab panjang lebar... "karena kamu berbakti kepada kedua orang tuamu.. kesombonganmu hanya diluar rumah, tapi ketika kamu berada didalam rumah kamu sadar bahwa kamu hanya anak yang dulu berada dirahim ibumu. kamu menjadi bos dikantormu, tapi kamu menjadi pembantu dirumah untuk membantu ibu kamu tidak ingin tangan ibumu yang dulu menggendongmu terluka karena bekerja didalam rumah, sebagai gantinya kamu rela menggantikan pekerjaan rumah ibumu walau ibumu tidak menginginkannya. dan aku teringat kisahmu dulu" Syarfa sedikit tertawa. "kisah apa?" tanyaku.. "kisah sewaktu kamu sedang ada meeting dengan tamu dari USA, tiba2 hpmu bergetar dan ibu menelponmu, ibumu hanya sekedar cerita kalau ia ingin memakan buah anggur dan pir sore itu dan tidak berharap untuk kamu membelikannya, tapi kamu dengan sigapnya membatalkan rapat dan meetingmu dengan klien besar itu dan segera membelikan ibumu apa yang diinginkan. itu membuat hatiku bertepuk tangan melihat baktimu." ternyata dia mencintaiku karena itu. "sesombongnya kamu, seangkuhnya kamu, kamu tidak pernah membuat ibu kecewa" Syarfa melanjutkan.
aku merasa ini adalah buah dari baktiku pada ibu, ibu selalu mendoakanku, ibu selalu mendukungku. sehingga aku mendapatkan gadis cantik nan shalihah seperti Syarfa. Ibu memang segalanya untukku. aku lebih memilih jatuh miskin dari pada kehilangan ibu. aku lebih memilih aku yang menderita dari pada ibu. 9 bulan ibu mengandungku, dan sampai sekarang mengurusku. dulu ibu mengurusku tanpa kenal lelah, lalu apa alasanku untuk tidak mengurus ibu? ibu membuang kotoranku sewaktu dulu tanpa resah jijik atau apalah, lalu apa alasanku untuk tidak berbakti padanya. aku cinta ibu dan kamu Syarfa ;) 

Kisah ini, real cuma ketikan tanganku. tulisan ini terinspirasi dari abangku yang pertama terhadap mamaku hihihi ini juga uda aku publish di twitterku @sihadian. follow bisa kali hihi
Semoga bermanfaat yaaaa ^_^
Wassalamualaikum :)

Selasa, 21 Juni 2011

Ibu bermata satu :'(

Aku baca cerita ini sampai nangis. Udah denger cerita ini berkali kali tapi setiap dibaca lagi selalu nangis. Baru beberapa hari kemarin aku baca kisah ini lagi di twitter. ketika kalian baca ini, silahkan kalian bayangkan wajah ibu kalian.. disimak ya :)

Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya sungguh memalukan. Ia menjadi juru masak di sekolah, untuk membiayai keluarga. Suatu hari ketika aku masih SD, ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia lakukan ini? Aku memandangnya dengan penuh kebencian dan melarikan diri. Keesokan harinya di sekolah “Ibumu hanya punya satu mata?!?!” weeeeeek , jerit seorang temanku. Malu banget aku. Aku berharap ibuku lenyap dari muka bumi. Malu aku punya ibu bermata satu, Aku pernah berkata pada ibu, “Bu. Mengapa Ibu tidak punya satu mata lainnya? Kalau Ibu hanya ingin membuatku ditertawakan, lebih baik Ibu mati saja!!!” Ibuku tidak menyahut. Aku merasa agak tidak enak, tapi pada saat yang bersamaan, lega rasanya sudah mengungkapkan apa yang ingin sekali kukatakan selama ini. Mungkin karena Ibu tidak menghukumku, tapi aku tak berpikir sama sekali bahwa perasaannya sangat terluka karenaku.

Malam itu.. Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku sedang menangis, tanpa suara, seakan-akan ia takut aku akan terbangun karenanya. Ia memandang ku sejenak, dan kemudian berlalu.
Akibat perkataanku tadi, jadi hatinya tertusuk. Sudahlah, Walaupun begitu, aku membenci ibuku yang sedang menangis dengan satu matanya.
Jadi aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku akan tumbuh dewasa dan menjadi orang sukses. Kemudian aku belajar dengan tekun. Aku belajar tekun sampai dapat beasiswa. Kutinggalkan ibuku dan pergi ke Singapura untuk menuntut ilmu. Lalu aku pun menikah. Aku membeli rumah. Kemudian akupun memiliki anak. Kini aku hidup dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggalku karena tidak membuatku teringat akan ibuku.
Kebahagian ini bertambah terus dan terus, hingga suatu ketika ada seorang wanita tua mengetuk pintu rumahku.
** Apa?! Siapa ini?! Itu ibuku. Masih dengan satu matanya. Seakan-akan langit runtuh menimpaku. Ibu ada di Singapura?? Bahkan anak-anakku berlari ketakutan, ngeri melihat mata satu Ibuku.
Kataku, “Siapa kamu?! Aku tak kenal dirimu!!” Untuk membuatnya lebih dramatis, aku berteriak padanya. “Berani-beraninya kamu datang ke sini dan menakuti anak-anakku! !” “KELUAR DARI SINI! SEKARANG!!”. Ibuku hanya menjawab perlahan, “Oh, maaf. Sepertinya saya salah alamat,” dan ia pun berlalu. 'Fiufff' kataku. Untung saja ia tidak mengenaliku. Aku sungguh lega. Aku tak peduli lagi. Akupun menjadi sangat lega.

Suatu hari, sepucuk surat undangan reuni sekolah tiba di rumahku di Singapura. Aku berbohong pada istriku bahwa ada urusan kantor sehingga aku bisa kembali ke kampung halaman ku. Akupun pergi ke sana. Setelah reuni, aku mampir ke gubuk tua, yang dulu aku sebut rumah.. Hanya ingin tahu saja.
Di sana, kutemukan ibuku tergeletak dilantai yang dingin. Namun aku tak meneteskan air mata sedikit pun.  Ada selembar kertas di meja. Sepucuk surat untukku. Lalu aku baca.
"Anakku sayang.. Kurasa hidupku sudah cukup panjang.. Dan..maaf aku tidak akan pergi ke Singapura lg, dengan uang tabunganku tempo hari. Namun apakah berlebihan jika aku ingin kau menjengukku sesekali? Aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat gembira ketika tahu kau akan datang ke reuni itu. Tapi kuputuskan aku tidak pergi ke sekolah. Demi kau.. dan aku minta maaf karena hanya membuatmu malu dengan satu mataku. Ibu mengerti nak... Maaf jika aku baru kasih tahu kamu sekarang. Kau tahu, ketika kau masih sangat kecil, kau mengalami kecelakaan dan kehilangan satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tak tahan melihatmu tumbuh hanya dengan satu mata. Maka aku berikan mataku untukmu. Saat itu Dokter mengatakan semuanya bisa. Dan Alhamdulillah operasi nya berhasil. Kamu mendapatkan mata itu dariku.
Aku sangat bangga padamu yang telah melihat seluruh dunia untukku, di tempatku, dengan mata itu. Aku tak pernah marah atas semua kelakuanmu. Ketika kau marah padaku.. diriku hanya membatin sendiri, “Itu karena ia mencintaiku” Dan Aku Sangat mencintai mu nak.."


Dengan gemetar aku menangis tanpa suara, aku teriak tanpa suara, aku terjatuh dari kursiku.. sambil mengatakan "IBU !" tanpa suara. Ibu yang selama ini aku caci, aku maki, aku hina, aku rendahkan. ternyata selama ini aku hidup dan melihat semua ini menggunakan matanya. IBUUUUU! jangan tinggalkan aku sekarang. IBUUUU.. Air mataku tak akan pernah habis..

Sekian ceritanya, semoga bermanfaat untuk aku dan kalian.. pesanku "jangan siasiakan ibu, seburuj apapun ibu dialah titipan Allah yang bertugas membuat kita seperti ini.."
jujur, ketika mengulang cerita ini. air mata nggak selesai selesai turun jatuh kekeyboard :""(

Semoga Bermanfaat yaa ^_^

Sabtu, 18 Juni 2011

Rindu Ramadhan ^.^

MashaAllah. Subbhanallah. rindu banget sama bulan Ramadhan. Bulan kesembilan dari bulan Hijriah. Bulan Penuh berkah. Bulan indah. Yang aku fikirin, tahun ini aku bisa apa enggak buat ikut bulan Ramadhan tahun ini dan tahun2 selanjutnya.. Berharap bangeeeet bisa ikut lagi, kalian pasti ngerasain kan bagaimana indahnya bulan Ramadhan.

Flashback Rutinitas Keluarga saat Ramadhan..
Bangun untuk shaur, bersama keluarga. ditemenin tontonan di SCTV Trans7 RCTI dll. Subbhanallah aku nulis ini rasanya pengen nangis. pengen banget ngerasain lagi. :(
Sholat Shubuh berjamaah, bersama keluarga. Indah banget rasanya apa lagi denger suara papa yang indah tartil baca suratnya.
Melakukan Aktifitas masing2. Bang Fadli sama Bang Iwang biasanya Olahraga pagi, Kak Niar aku sama mama beres2 rumah. Papa biasanya setiap Ramadhan banyak jadwal ceramah. sampe nggak terkontrol papa pernah sakit dan payahnya lagi tetep maksain puasa. gggrrr..
Menjelang Maghrib, aku sama mama biasanya bantuin mama masak. yaaa aku sih paling gerecokin aja. gpp lah hiburan dikit. atau aku koki yang cuma bawain makanan minuman yang udah jadi ke meja makan (yang penting bantuin) :D
Waktu buka puasa beberapa menit lagi, kita udah siap depan meja makan. aku sama abang yang biasanya paling rame (mukul2 meja atau piring pake sendok, saking girangnya). Makan berjamaah gitu deeeeh :D
Tarawih, wah tapi kalo tarawih kita misah :( aku sama temen2 rumah. kak niar sama temen2 rumah juga. abang juga sama temen2 laki2. mama berdua sama papa di Mesjid Rintisan papa juga (Itishom).

dan begitu seterusnya. sampai tiba mau lebaran. aku kakak sama mama yang paling repot bolak balik beli baju lebaran (ups) hehe
Papa aja yang gudang uang dikekuarga sampe geleng2 kepala :D

Biasanya, seminggu atau 2 minggu sebelum lebaran papa kebanjiran ceramah. Alhamdulillah hehe
papa juga suka bawa aku sama abang buat dikenalin ketemen2 papa hihi sekalian jualin buku papa ketemem2 papa :))
Pernah, waktu itu papa ada job diluar jawa. Berangkat dari rumah jam 1 pagi, sampe sana jam set5. dan udah banyak banget suara "Allahu Akbar Allahu Akbar" (Takbiran) nyentuh baget dihati. YaAllah :)
aku sama mama ikut papa, dan waktu itu aku duduk dishaf belakang sama mama. hihi berasa dihargain banget sama jemaah yang sholat sebagai anak dan istri papa. seneeeeeeng banget :)

Kangen banget suasana kayak gituuuuu :""(
Udah 4 kali Ramadhan dan lebaran tanpa papa.. rasanya bedaaaaa banget :(
yaAllah aku kangen papa, aku kangeeeeen banget :(
semoga papa tau ya kalo aku kangen papa :(

"aku nggak boleh sedih terus, malahan aku harus buat papa bangga dan harus lebih dari papa :)"
AKU SAYANG BANGET SAMA PAPA :)

Maaf ya lagi lagi cerita yang nggak jelas dan mungkin nggak ada apa2nya buta kalian :)

Udah selesai bacanya? :)

Yuk, silahkan diclose dengan mengucapkan الحمد لله :)