Kamis, 28 Juli 2011

Langgar itu saksi bisu :)

Namanya Farah Alfizah, dia adalah adik kelasku. Kami bersekolah di sekolah yang Minoritas Muslim. Aku sendiri adalah beragama diluar Agama Islam. Tapi kami sangat dekat. Farah duduk dibangku kelas 9.1, kelas 9 yang unggulan. Dan aku duduk dibangku kelas 10, sekolah kami ada SD SMP dan SMA. Kedekatan kami sungguh luar biasa, tidak jarang kami pergi berdua saja ke suatu tempat. Tidak jarang, aku menemaninya Beribadah di langgar sekolah. Tidak jarang aku sekedar mampir kerumahnya.

Farah adalah anak berkerudung yang pendiam, manis, lugu, pintar, aku pun belajar sedikit-sedikit tentang Agama Islam. Karena kedekatan kami, banyak hal yang aku tahu tentang dia, banyak hal yang dia tau tentang aku. Farah menyukai hal-hal yang berbau Islami, Farah menyukai warna perpaduan Hijau dan Putih. Farah pun tau aku suka hal-hal yang berbau Bali, Farah juga tau aku menyukai warna perpaduan Hitam dan Putih. Bahkan banyak kesamaan diantara kita, kita tidak suka Batagor, kita tidak suka Syomai, tapi kita suka minum Susu Ultra, bahkan kita suka dengan karakter kartun Tweety. Ah tidak penting.

Kelas sekolah habis sampai pukul 14.00, serentak semua kelas harus mengosongkan ruangan kelas kecuali ada beberapa siswa yang mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler.
Dari semasa kelas 7, Setiap pulang sekolah, Farah menyuruhku untuk cepat pulang, sedangkan setiap sepulang sekolah Farah selalu menghampiri Langgar padahal setahu aku, waktu Sholat Ashar bukan jam 14.00. Tapi yasudah, aku turuti kemauan adik kecilku itu hihi
Tapi, karena keterlambatannya untuk pulang, Farah sering kali mendapat teguran dari pihak sekolah. mungkin sudah 2 kali Farah ditegur karena pulang larut sore tanpa ada kegiatan yang jelas.
Aku tidak lupa mengingatkan juga tentang hal itu, tapi Farah selalu menjawab "aaa, kakak dan mereka itu ndak tau apa yang aku lakukan, yang Tau cuma aku dan Allah" yasudahlah! Tapi aku bingung, apa yang dilakukan Farah didalam Langgar itu? setiap aku tanya, hanya jawab seadanya yang tidak memuaskan.

Pada suatu hari, kesekian kalinya, Farah ditegur oleh keamanan sekolah karena keterlambatannya untuk keluar sekolah. bahkan, sekarang lebih serius, orang tua Farah diharapkan untuk datang kesekolah. Setelah ibu Farah selesai menghadap guru kelas Farah, aku dapati Farah dan ibunya di teras sekolah. Mata Farah merah berlinangan air mata, aku ingin menghampirinya, tapi aku lihat sepertinya mereka sedang berbicara serius. Tapi aku sedikit mendengar pembicaraan mereka.
"Kamu kenapa bohong sama Ibu?"
"Maaf ibu."
"Ibu percaya sama kamu nak, setiap kamu pulang terlambat alasanmu selalu macet diperjalanan. tapi nyatanya kamu pulang begitu sore dari sekolah."
"Iya ibu, maaf"
"Nak, jujur sama ibu. apa yang kamu lakukan disekolah?"
"Bu, aku hanya menghilangkan kesedihan yang ada dihati"

Hanya sekedar itu yang aku dengar.

20 Agustus 2010, aku mendapati berita buruk mengenai Farah. Selama ini Farah pandai menyimpan rahasia ini, sampai aku tidak mengetahuinya. Farah mengidap Kanker Darah sejak duduk dibangku kelas 7. Aku sakit, melihat Farah terbaring dirumah sakit. Aku sedih melihat adikku dari jendela rumah sakit. Ya Tuha, Farah seperti adik kandungku, jangan ambil dia. Dia adalah kesenanganku. Ya Tuhan.
Setelah menjalani perawatan beberapa bulan dirumah sakit, akhirnya Farah tiba didepan gerbang sekolah dan siap menjemput Ilmu. Aku senang melihat wajah bersihnya, wajah cantiknya tersenyum. Banyak yang menyambutnya hangat. Ya Tuhan, terimakasih sudah mendengarkan doaku.

Kami jalanin hari seperti biasa, kami seperti adik kakak kandung lho! menurut teman-teman.
Kami juga terlihat mirip, tapi aku akui Farah lebih cantik hihi

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi itu, aku dibangunkan dengan suara Handphone yang bergetar tengah malam. Vika teman Farah yang menelponku. ada apa ya? aku angkat dan terdengar suara yang keras, panik, dan aku dapati "Kak! Farah telah meninggal Dunia!" Ya Tuhan, jantungku rasanya copot, dadaku sesak, air keringatku mengucur deras, darahku terasa berhenti. Kenapa secepat ituu Ya Tuhan!
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pemakaman selesai, dan aku kembali kesekolah. Tangisan teman-teman seakan meledak, mereka kehilangan sosok putri cantik yang menawan. Ya Tuhan!
Beberapa jam jenazah dikuburkan, tapi rasa rindu ini sudah menghantui kami. Untuk mengenang Farah, kami selalu mengunjungi tempat Favorite Farah. Langgar. Tempat kecil itu adalah tempat yang dijadikan Farah pengaduan semua keluh kesahnya. Ya Tuhan kami rindu.

Setiap kami merindukannya, kami selalu mengunjungi Langgar itu. seakan-akan jiwa Farah berada di langgar itu. pada suatu hari, aku mencoba melihat-lihat apa saja yang berada didalam Langgar itu. dan aku temukan 1 Tas berwarna Hijau. lalu aku buka tas itu.
Tas itu berisi, 1 Al-Qur'an, 1 Buah Tempat Pensil dan 1 Buah Buku Diary berwarna Hijau muda.
Al-Qur'an itu, jelas aku tau. Pasti Farah sering membukanya. Tapi diary itu?
Dan akupun melihat beberapa lembar tulis tangan Farah.

Dear Allah.
Ya Allah, Ya Tuhanku. Ya Allah, Yang Maha Mengetahui. Ya Allah, Yang Maha Mengetahui Hati. Ya Allah,Yang Maha Segalanya. Engkau tau kebahagiaanku, Engkau tau kesedihanku, Engkau tau keadaanku, Engkau tau perasaanku, Engkau Tuhanku Yang Maha Mengatur hidupku. Aku yakin, skenario hidupku adalah yang terbaik bagi ku. Allah, aku tidak pandai bersyukur. Tapi aku tidak pandai mengeluh. Allah, Engkau titipkan penyakit ini ditubuhku. Aku yakin, ini jalanku. Ya Allah, turunkan obat untukku. Aamiin Allahumma Aamiin.



Dear Ibu.
Assalamu'alaikum Ibu. Ibu, ibu tau kan aku sayang ibu? Aku juga yakin kok, ibu pasti sayang aku kan? Ibu, maafin Ara yang selalu buat ibu sedih. maafin Ara yang selalu ngerepotin ibu. Ibu, Ara mau jadi anak terbaik yang ibu miliki. Ibu, Abang-abang Ara udah buat ibu kecewa. Ayah juga udah buat ibu kecewa. Dirumah Ara selalu denger tangisan Ibu, Ara bukan untuk ditangisin. Ara kuat kok! Ara nggak mau buat ibu kecewa.
Ibu, maafin Ara yang selalu pulang sore dan berbohong sama Ibu. Bu, aku ndak pernah cerita ke siapa siapa tentang ini. Ara mau jujur, setiap sepulang sekolah Ara ndak langsung pulang karena Ara selalu mampir ke Langgar ini. Ara setiap hari selalu menghafal Al-Qur'an ditempat ini. Ara ndak bisa menghafal Al-Qur'an dirumah karena Ayah dan Ibu selalu bertengkar. Abang abang juga berisik banget Bu dirumah, Ara jadi nggak konsen. Bu, Alhamdulillah Ara sudah hafal 21 Juz dari 30 Juz. Ibu senang kan? Sekarang Ibu sudah tau kan, dikemanakan aja waktu Ara? Ara manfaatkan sisa waktu Ara untuk menghafal Al-Qur'an Bu. Ara akan tidur tenang nanti kalau Ara sudah bisa menghafal Al-Qur'an Bu. Ara sayang Ibu, Ara sayang Ayah, Ara sayang abang. Ara mau melihat kalian dari kejauhan dengan keakuran kalian. Ara mohon Ibu.
Wassalamu'alaikum Ibu"


Aku hanya bisa menangis membacanya. Aku sangat kagum! Aku sangat kagum! Aku sangat kagum! Farah menggunakan sisa waktunya untuk menghafal Al-Qur'an. Ya Tuhan.
Aku segera berlari menuju wali kelas Farah dan Ibu Farah, dan menceritakannya. Mereka pun menangis membacanya.

Dari hatiku untuk Farah.
De, kamu mengajarkan aku segala kebaikan. De, kamu mengajarkan aku keikhlasan. De, kamu mengajarkan ketegaran. De, kamu mengajarkan aku ketabahan. De... kami bangga padamu. De, jadi lah Hamba Allah yang selalu kami kenang :')
Kami mencintai kamu! :)
Tenang dialam sana yaa. Amin! :)


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sedikit cerita dari Farah, Farah mengajarkan ketegaran, Farah mengajarkan ketabahan, Farah mengajarkan kebaikan. Farah memanfaatkan sisa waktunya untuk hal yang bermanfaat. Lalu kita? Apa yang sudah kita persiapkan untuk kehidupan kedua kita nanti?

Semoga Bermanfaat ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Udah selesai bacanya? :)

Yuk, silahkan diclose dengan mengucapkan الحمد لله :)